Kamis, 24 April 2008

Razka 1st time swimming


Cita-cita mengenalkan air sejak lahir pada Razka sangat menggebu, seiring dengan pertimbangan yang juga gak kalah menggebunya, tapi.... ketika ada kesempatan menginap di hotel dan Razka sudah 7 bulan pula, maka "ini saatnya" batin saya.

Mumpung di hotel, pasti kolam renangnya tidak men-cendol alias penuh dan pasti kadar kaporitnya rendah, apalagi saya cermati kondisi Razka hari itu cukup fit, meskipun udara sedikit kurang bersahabat, namun bundanya tetap menekadkan untuk 15 menit saja berada di dalam kolam renang, untung bundanya penuh persiapan artinya swimsuit yang sudah dibeli beberapa bulan lalu dibawa pergi sampai Semarang :D

Bukan hanya persiapan untuk Razka, tapi saya juga menyiapkan perlengkapan untuk ayahnya, karena saya minta sang ayah menemani Razka di dalam kolam, secara bundanya punya tugas lain, mendokumentasikan :p

Perlahan-lahan Razka digendong ayahnya nyemplung, tahap pertama adalah perkenalan, yaitu dengan cipak-cipuk kaki, wow dia excited dan mencodongkan badannya ke dalam air, akhirnya ayah membimbing Razka mengenal air lebih jauh, tapi sepertinya Razka sudah cukup terlatih bermain air di dalam bak mandinya, jadi begitu badannya menyentuh air, secara reflek dia menggerakkan kaki layaknya perenang profesional, hahahaha..... lebai yach.

Apalagi setelah saya stimulasi dengan mengikutsertakan mainannya di dalam air, tangannya berusaha menggapai mainan di depannya sehingga tangan Razka menjulur seperti posisi meluncur, hmmmm boleh nih pose-nya.

15 menit tet, time is up, Razka harus diangkat dari air, karena ini kan baru tahap perkenalan apalagi mendung semakin tebal, keceriaannya di dalam air membuat ayah dan bunda gak ragu untuk segera mengajak Razka berenang lagi, "mumpung dia belum takut air lho.... nanti ada masanya seorang anak takut berenang" begitu ujar salah seorang kawan.

Oooohhh..... okd kita berenang lagi di Jakarta ya nak....

Meskipun mas Razka gak perlu jadi perenang tapi dalam sunah Rasul ada 3 hal olah tubuh yang wajib dipelajari; berkuda, memanah, dan berenang [semoga bunda gak salah ya nak....]

luv u mas....

Selasa, 15 April 2008

Remote, HP


Heran euy.... Mas Razka nih doyannya nge-mut-in semua barang, atau memang lagi masa-nya ya.... yang paling heboh kalau dia nemu 'remote', handphone dan benda 'gadget' lainnya.

Seperti biasa, ketika aku lengah meletakkan handphone di sofa dan ternyata ditemukan Razka, wuts langsung disaut dan ..... masuk mulut, nyum yum yummy, emang permen mas....
belum kelar urusan handphone yang di mulutnya, tiba-tiba wuih matanya berbinar-binar lihat remote tv, oops.... buru-buru kusambar hp dari tangannya sebelum dia buang, hhhhh..... untung aja, remote tv masuk mulut dan brrr, brr.... 'semut' aja gitu yang terlihat di layar tv, hahahaha..... salah pencet tuch mas.

Yach.... gitu deh, lucu juga ya?! padahal bundanya gak kurang-kurang beliin mainan dari yang bisa digigit-gigit, didorong-dorong, dilempar-lempar, dipijit-pijit, tapi kok ya.... remote, hp, etc. Apa yang membuat dia tertarik ya....

Nit nit [bunyi alarm sms dari hp ku], buka, huhhh hanya sms promo, 'close' dan kok....?!!!
Ayah..... gimana nih hp ku kok 'hang'? dengan gaya profesional pembongkar hp, si ayah langsung ambil obeng kecil, kutak-kutik dan.... Bun bagian dalamnya basah nih! kenapa ya? aku cium dan gubrak!!! bau ludah mas Razka :p

Setelah ditilik lebih jauh, benda-benda [hp] yang selama ini mulus itu ternyata mendadak bergurat dan lapisan pelindung layar hp juga sedikit terkelupas, och..... gigi mas Razka yang baru enam menjadi kenang-kenangan.

Ooh..... mas Razka bunda jadi tambah cinta deh!

Kamis, 10 April 2008

Bandar Djakarta




Urusan janjian "family dinner" di luar bukan hal baru, beberapa kali kami mengatur waktu dan beberapa kali itu pula BATAL, banyak sih alasan-alasan yang mengemuka diantara 3 bersaudara ini [aku, kakakku Mas Wid & adikku Adi], apalagi setelah kami semua berkeluarga.

Tapi kali ini, dengan pengaturan yang cermat dan dibawah kecaman 'gak boleh batal' akhirnya jadilah kami sekeluarga plus Eyang Ti pergi keluar untuk makan malam di tempat yang tidak biasa. Kami menuju ke tempat sesuai rencana, Ancol, tepatnya Seggara [cihui.... nyobain ach, karena kami sama-sama belum pernah].

Mas Wid dan keluarga sudah sampai terlebih dulu, karena Rayyan dan Ahsan mau main-main dulu di pantai. Non problem bro.....

Info pertama muncul di layar sms aku dan Adi, "Segarra tempatnya enak banget, pantainya bagus, pokoknya seperti di Bali, tapi suasanya gak cocok deh buat anak-anak, dan menunya Eropa, gak cocok sama tujuan kita kesini" [jangan-jangan gak cocok juga dengan kantong kita] heheheh....

Ini tanda-tanda adanya hal yang tidak sesuai rencana. Sms berikut dari mas Wid, "gimana nih jadinya", setelah aku berkordinasi via hp dengan Adi akhirnya aku jawab "ya sudah ke Bandar Djakarta aja", sms dari mas Wid muncul lagi "baliknya macet nih, kita makan di resto yang ada di pinggir pantai festival aja" akhirnya aku balas telp "gak ah jauh-jauh kesini kalau cuma makan di resto biasa gak asik, sudah deh bandar djakarta aja, aku sudah 'putbal' kok, nanti aku pesain tempat" perbincangan ini akhirnya membuat keputusan "ok, dealed".

Akhirnya kami makan deh di Bandar Djakarta, tempat ini sebenernya juga sudah ada dalam list resto yang menjadi target kami. Hmmmm meskipun makanan pesanan kami datang setelah 1/2 jam [lama banget gak sih bow.....], setelah didahului dengan berfoto-ria, canda tawa Raul & Rayyan, teriakan Ahsan, dan bengongnya Razka :)) kami tetap menyantap hidangan dengan nikmat.

Tom yam seafood-nya enak, ikan goreng pecah kulitnya juga 'lemaweuh' plus kerang macan akibat salah pesan [maksudnya kerang dara] juga kami santap meskipun gak habis, kebanyakan pesanan sih..... jadi teteup dong ada makanan yang bisa dibawa pulang heheheheh.....

Kenyang ditambah request lagu "Menjaga Hati"nya Yovi & The Nuno dari Raul dan Rayyan mengakhiri kumpul-kumpul keluarga malam ini, kapan-kapan lagi ya bro......

Siip deh, sampai di mobil Razka langsung Zzzzzz.............

Bobo yang nyenyak ya nak.... Ayah & Bunda loves you, our prince charming.

Puncak Pazz


Sebenernya sudah lama banget pengen ajak bapak, ibu, biasanya mas Raul [my bro's son] ikut juga, tapi baru kesampaian, Sabtu, 8 Februari lalu, itu pun dengan susah payah dulu mbangunin Mas Eddy, secara dia selalu memanfaatkan hari libur untuk TIDDUUURRRR, huh.....

Meskipun pagi-pagi sebelum berangkat mas Wid wanti-wanti kalau jalan menuju puncak macet 7 km, tapi karena sudah niat jadi.... ya sudah kudu berangkat.

Razka aku angkat dari tempat tidur, ganti baju tanpa mandi, aku sudah minta Puji [mbak-nya Razka] siapin perbekalan Razka sejak semalam [ribet gak siih....]

"Yuk Yah kami sudah siap nih", ayah buru-buru bangun dari tempat tidur, gosok gigi, nyaut kunci mobil dan greng-greng.... jangan lupa jemput opa, oma, dan mas Raul tentunya :))

Wuzzz kami menyusuri tol jagorawi yang lengang sampai ke puncak, Alhamdulillah benar dugaanku pasti macetnya malam Jumat kemarin secara ini kan long weekend, mas Wid sempat sms menanyakan keadaan jalan.

Sampai di hotel Puncak Pas kami pesan sarapan, hmmmm pofertjes dan hot chocolate yang tidak terlewatkan pastinya, yummy..... kami menikmati udara dingin puncak yang masih berkabut di jam 8 pagi plus udara belum mandi, huahahaha...... ugh untuk gak ganggu.

Razka sempat pup, pokoknya keribetan top adalah nyuapin Razka, apalagi dia lagi seneng2nya mengeksplor hal-hal baru, sibuk sendiri deh. Sekarang minta gendong trus minta turun, duduk di meja, ikut baca koran, tarik2 cangkir, maem blepotan, hwaaaaa....... Mas Razka please dong... tangan bunda cuma 2.

Eventhough I love and enjoy it. Thanks Razka, you make me to be a better person.

Jam 9 teng, sarapan kelar, semua yang dipesan ludes, kebutuhan Razka pun sudah terpenuhi, kami meluncur turun pulang dan mandi duong..... :D