Minggu, 31 Agustus 2008

Marhaban Yaa Ramadhan

Alhamdulillah sampai sudah khalifah Mu di Ramadhan ini, bulan yang tiada diragukan kemuliaannya, dimana 'semua' nafas menjadi tasbih, 'semua' tidur menjadi ibadah, 'semua' doa diijabah, 'semua' dosa diampuni. Allahu Akbar.

Tak ingin hamba lalui sajianMu dengan sia-sia ya Allah, tak ingin pula melewati sepertiga malamMu.

Kalau hamba tidak dapat mengawali shaumMu, semata karena ridhloMu ya Allah Yang Maha Mengetahui. Ijinkan hamba melampaui setiap hari di Ramadhan mulia ini dengan barokahMu yaa Zat Pemberi Hidup. Ampuni hamba, bilamana hamba khilaf dalam menunaikan tugas sebagai ummat, anak, istri, ibu, dan karyawan di kantor.

Sekali lagi dalam syukur, Ahlan wa sahlan yaa Ramadhan.

-hamba yang berharap atas maghfirahMu, amiin-

Rabu, 27 Agustus 2008

Sebuah perenungan diri


Sebenernya ini sudah basi, tapi masih ngegantung di draft posting. Setelah dipikir-pikir, akhirnya diputuskan untuk diposting saja lah, hehehehe....


Alhamdulillah, tanggal 24 Agustus lalu Allah SWT masih memberikan saya kesempatan menghirup udara segar, berkumpul dengan keluarga dan sahabat, serta menikmati kue tart pemberian bunda milis aybun Bandung, Mbak Tiwi dan Ni Luh. Kebetulan di kesempatan kali ini saya ada waktu berlibur dengan keluarga ke Lembang Bandung jadi sekalian dimanfaatkan untuk Kopdar dengan ibu-ibu milis Aybun Bandung --terima kasih buat Mbak Tiwi dan Ni Luh yang telah memberikan sambutan bersahabat dan bersahaja--.

Subhanallah..... begitu banyak nikmat yang Kau berikan dalam hidup hamba. Bayangkan saja, bagaimana tidak saya termasuk orang-orang yang beruntung? saya masih memiliki eyang putri dan orang tua yang masih sehat, kakak adik yang masih lengkap, kemenakan-kemenakan, suami, anak, keluarga suami, sahabat-sahabat lama maupun baru, dari masa-masa sekolah dulu sampai yang ada di lingkungan kantor. Saya dapat menempati rumah kontrakan kecil yang nyaman dan saya tinggali bersama suami dan anak tercinta, saya juga punya kendaraan yang dapat mengantar kami melihat-lihat suasana kota, saya punya alat komunikasi yang cukup untuk menghubungi keluarga dan kerabat. Saya juga diberi kesempatan untuk melihat beberapa negara di Eropa dan negara tetangga. Belum lagi pekerjaan yang saya jalani saat ini, telah mewarnai naik turunnya roda kehidupan saya.

Rasanya kebutuhan duniawi saya sudah terpenuhi dengan baik, namun demikian saya masih sering bertanya apa lagi, apa lagi. "MasyaAllah, Widya Dwi Setyawati belum cukupkah kenikmatan yang kau dapat saat ini?". "Bukan, bukan 'itu' yang hamba cari ya Allah, namun bagaimana lagi hamba meraih cintaMu?" Hamba belum merasa cukup menunaikan ibadah kepada Mu, hamba belum cukup berbakti kepada kedua orang tua dan suami, hamba belum dapat berkumpul bersama teman-teman tanpa bergibah, hamba belum cukup menunaikan ibadah wajib dan melengkapinya dengan sunnahMu ya Allah.

Apalagi sejak menjadi ibu, pertanyaan-pertanyaan di benak ini semakin membuncah, dari bagaimana caranya menjadi ibu yang baik sampai apa bekal yang akan saya wariskan kelak bagi anak-anak. Tidak itu saja peran saya sebagai seorang ibu tiri dari 3 anak suami yang beranjak dewasa juga jadi pertanyaan, "akankah anak-anak suami akan menganugerahi saya predikat ibu tiri yang baik?".

Lepas dari segitu banyak pertanyaan dan ketidakpuasan, saya begitu bersyukur dan ingin selalu bersyukur atas karuniaMu Yaa Allah....

Di usia menjelang 40 ini akhirnya saya mendapatkan pencapaian yang saya impikan ketika gadis dulu, semua ini tentu tak terlepas dari ridhloMu. Dan tugas saya kini adalah menyelesaikan beberapa hal yang tertunda, dari menyelesaikan skripsi [hari gini kok skripsi belum kelar?], memantapkan ibadah, meluruskan niat, sampai membimbing anak-anak dalam mengarungi kehidupan penuh cinta serta ridhlo Allah SWT. Yaa Allah sinarilah jalan kami agar tetap istiqomah.

Apa yang telah saya raih juga tidak lepas dari doa orang-orang yang saya cintai, ibu dan bapak, kakak adik, eyang, tante-tante dan oom-oom, sepupu-sepupu, para sahabat, serta beberapa orang yang hadir dalam 2 tahun terakhir ini suami, mertua serta keluarga suami [teriring harapan agar saya selalu dapat diterima di segala lingkungan].

- Yaa Allah, masukkanlah hamba ke dalam golongan orang-orang yang bersyukur juga orang-orang yang telah Kau beri nikmat, sebagaimana janjiMu kepada orang-orang yang beriman. Amiin yaa Robbal'alamiin. -






Kamis, 21 Agustus 2008

Senandung Bunda


Razka bobo, o.. o... Razka bobo
Kalau tidak bobo
Razka nanti capek

Begitu bunda bersenandung sebagai pengantar bobo Razka tadi malam, sedangkan Razka yang sudah mulai mengantuk tiduran dan tidak lupa memegang botol susu sambil ikut menggerang seolah mengikuti senandung bunda menyanyikan lagu nina bobo.

Sepanjang bunda bersenandung, Razka ikut bersuara "ngeh.... grrr... ngggghhh...." gak jelas [Razka kan belum bisa ngomong]. Tiba-tiba Razka duduk dan melempar botol susunya ke arah wajah bunda, "oops", "lho kenapa nak?" bunda bertanya sambil terkejut. Sontak bunda diam dan Razka merenggut botol yang tergeletak di tempat tidur dan tidur lagi.

Bunda rasa Razka gak suka lagu nina bobo itu ya... bunda ganti deh dengan lagu lain, sekarang bunda menyenandungkan lagu "twinkle-twinkle little star" kembali Razka ikut bersuara dan mengerang lebih keras, bunda juga semakin asik bernyanyi dong..... "Wah sepertinya Razka suka nyanyi juga ya?". "Bluk" tiba-tiba botol susu Razka singgah lagi di muka bunda, bunda diam lagi, dan Razka melanjutkan minum susu dan tiduran lagi.

O... O.... ternyata Razka gak suka dengar bunda nyanyi yah...... gubrak "huk huk huk.... kenapa nak?" bunda bertanya dalam hati "suara bunda gak enak ya?" masih dalam hati tapi sambil sedih, padahal bunda sudah mengasah suara setiap karaoke-an lho.... :)

Tapi don't worry my boy, bunda berbaik sangka bahwa bukannya Razka gak suka sama suara bunda tapi memang Razka gak suka bobo sambil diiringi lagu-lagu [cie... bunda menghibur diri] sebagaimana Razka juga gak suka bobo di 'puk-puk' pahanya atau diusap-usap punggungnya. Razka lebih menyukai tidur sendiri dengan gaya bebas alias glebakan sana sini, setelah puas dapat posisi yang pas dan nyaman, zzzzz...... pules deh.

Hehehehe.... memang pengembangan diri anak itu beragam dan lucu ya.... ada yang sukanya di'kudang' dulu, ada yang sukanya di 'puk-puk' atau diusap-usap punggungnya, ada yang tidur sambil diayun-ayun, Razka memilih tidur dengan caranya sendiri.

Semoga gaya ini membuat Razka tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri ya..... amiin.

"Bener nih nak, gak mau bunda nyanyiin dulu?" bunda keukeuh menawarkan jasanya, "Please deh bun..... aku mau bobo sendiri" jawab Razka dalam khayalan bunda.

Sedih, suara bunda gak bisa jadi pengantar tidur Razka. Gak apa deh nak bunda [keukeuh dot com] akan mengiringi tidurmu dengan doa-doa terindah "Bismika Allahuma ahya wa amuut".

Selamat tidur Razka sayang....
I luv u

Kamis, 14 Agustus 2008

Teng Go...


Tepatnya sejak punya Razka, kalau waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 berarti sudah saatnya cepat tepat membereskan pekerjaan dan pending items.

17.25 [maaf guys terpaksa nyolong start nih], kabuuurrr..... manggil ojek di depan kantor dan brem brem..... tanpa instruksi lebih lanjut, tukang ojeknya sdh ngerti kok :p


Bawaannya memang pengen 'teng-go' terus, sebenarnya terselip rasa bersalah juga sama teman sejawat yang masih asik berkutat dengan pekerjaannya, tapi bagaimana ya.... bayang-bayang senyum Razka lebih kuat memanggil, "yang penting apa yang jadi kewajiban di kantor sudah aku upayakan kelar hari itu, sebisa mungkin gak ada pending items".


Perilaku ini memang terasa benar perbedaannya, bagaimana tidak, sebelum punya Razka jam pulang kantor masih bisa diulur-ulur sampai jam 19.00, masih nyempetin buat ketawa ketiwi di kantor, pulang kantor juga masih bisa mampir2 sih, tapi sekarang sih beraaaat banget kalau harus mengurangi waktu Razka [semoga aku gak 'lebai' yach], duh apalagi kalau harus naik kereta sebisanya yach secepat mengkin deh.


Mungkin ini ya anugerah terindah dalam kehidupan seorang ibu pekerja, berangkat kerja masih sempat main dan memandikan si kecil, sampai kantor juga belum terlambat, bahkan masih lebih cepat 5-10 menit dari jam masuk resmi, pulang kantor masih disambut senyum polos sang buah hati, ooooch.... what a wonderful world, Subhanallah.....


Itu dilihat dari sisi sang bunda, lalu bagaimana dengan sosialisasi di kantor, bagaimana dengan relationship dengan rekan sekerja, bagaimana hubungan dengan atasan? O..o... ternyata we can win at all ya.....


Untuk memberikan penghiburan tertinggi kepada dedikasi saya selama ini, jawaban yang paling tepat buat saya sepertinya adalah "do the best that you can do" hmmmm itu yang selalu saya upayakan give my best effort.


Semoga sebagai seorang kalifah di muka bumi ini yang hanya bisa mengikhtiarkan yang terbaik dari diri saya, mungkin masih banyak kekurangan tapi semoga tidak menjadi dzolim, semoga rekan-rekan di sekitar cubical saya ini rela dan ikhlas dengan apa yang bisa saya dedikasikan.


Semoga juga tidak menjadi permisif.


I love my job, my friends and most of all, I love my Razka.


-teuteup-