Kamis, 11 Desember 2008

My Social Act


Sebagai good corporate citizen, BII juga aktif ambil bagian dalam mengembangkan program pengembangan masyarakat. Sebagai bentuk kontribusi dan tanggung jawab BII terhadap pengembangan masyarakat, sejak 2006 BII telah bekerjasama dengan United Nations World Food Programme (WFP) dalam program pemberian makanan bergizi kepada anak-anak sekolah (School Feeding Program) dengan menyediakan dana untuk memproduksi dan mendistribusikan biskuit bergizi (fortified biscuits) kepada lebih dari 5.000 anak sekolah dasar. Program ini ditujukan untuk membantu meningkatkan gizi anak-anak serta memberikan edukasi tentang gizi dan makanan sehat dengan melibatkan partisipasi karyawan BII.

Selanjutnya, kegiatan CSR BII akan difokuskan pada upaya-upaya meningkatkan kualitas anak-anak dan generasi muda melalui pemenuhan kebutuhan pangan, peningkatan gizi, pendidikan dan kesehatan. Pemilihan anak sebagai penerima manfaat (beneficiary) program CSR BII didasarkan pada pertimbangan bahwa anak-anak adalah masa depan bangsa dan kontribusi yang diberikan BII dalam membantu mewujudkan cita-cita mereka akan lebih optimal mengingat mereka sedang dalam masa pertumbuhan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari “BII Berbagi”, yang merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR) BII. CSR tidak hanya merupakan tindakan kedermawanan (philanthropic actions), seperti donasi tetapi lebih merupakan keseluruhan kebijakan, tindakan nyata serta nilai-nilai dan perilaku perusahaan dalam hubungannya dengan stakeholder utama, termasuk karyawan, pemasok, pemerintah, nasabah dan masyarakat.

Di BII, CSR adalah perwujudan yang melandasi strategi perusahaan dalam mencapai visi seperti dikemukakan dalam kalimat singkat, “Di dalam segala aktivitas, kami akan menjadi perusahaan yang bertanggungjawab dan memberikan sumbangsih terhadap pengembangan masyarakat”.

Saya, sebagai salah satu karyawan institusi ini, merasa bangga diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan CSR yang diselenggarakan, bahkan saya juga diberi tanggung jawab untuk mengemban tugas sebagai Kordinator CSR di perusahaan tempat saya bekerja.

Dengan begitu saya dapat turut merasakan kehidupan sebagian masyarakat Indonesia yang kurang beruntung. Artinya saya diberi masa untuk terus mensyukuri kenikmatan hidup yang telah diberikan Tuhan sang Pencipta Semesta Alam selama ini. Dan bagaimana saya juga mendapatkan pencerahan untuk lebih dapat merencanakan kehidupan masa depan saya dan keluarga, terutama bagi sang buah hati, M. Razka Naratama.

Mengingat fokus kegiatan ini pada upaya-upaya meningkatkan kualitas anak-anak dan generasi muda melalui pemenuhan kebutuhan pangan, peningkatan gizi, pendidikan dan kesehatan, otomatis saya jadi banyak berinteraksi dengan anak-anak. Entah itu di rumah sakit atau bila sedang berbagi ilmu dengan mereka di sekolah pinggiran Jakarta maupun pelosok.

Terharu rasanya setiap melihat tatapan lugu dan celotehan polos mereka. Anak-anak memang tetap anak-anak, bagaimanapun susahnya keadaan orang tua mereka, tapi wajah mereka tetap memancarkan keceriaan dan semangat menghalau segala rintangan yang ada di depan mereka. Sebuah ekspresi semangat juang yang tiada terputus.

Pernah di satu kesempatan edukasi saya berjumpa dengan siswa sekolah dasar dari sekolah Internasional. Saya kagum dan takjub dengan produk modern ini, kritis, cerdas, berwawasan, namun terpancar pula sebuah keangkuhan. Miris juga rasanya bila nilai-nilai moral harus pergi dari keluguan seorang anak. Berbeda dengan ketika saya harus menjumpai anak-anak dari lingkungan yang lebih bersahaja, kalau tidak bisa dibilang sangat sederhana, sambutan mereka terhadap kehadiran kami lebih antusias, dan santun, bukan mereka kurang pintar, tapi kurang kesempatan. Hal ini lah yang saya ingin bagi, penyebaran ilmu disertai sentuhan ketulusan berbagi.

Kegiatan kemanusiaan ini --memang dan harapan saya-- dapat menjadi ladang amal yang luas bagi saya dan rekan-rekan lainnya. Apalah kami, datang dari rank of file sebuah perusahaan besar, kami belum dapat mengucurkan dana besar untuk membangun sebuah infrastruktur, tenaga dan pikiran lah yang dapat kami curahkan.

Semoga bermanfaat. Amiin.

Tidak ada komentar: