oui [French] = Yes [English]; day [English]= Hari [Indonesia]; it's all about of simply me. Just say 'oui' for all good wishes and better quality of life. Yes!!! it's Me, Ouiday (read: widay) :)
Selasa, 17 November 2009
MANGO ON SALE
Eits.... yang dimaksud bukan merek apparel terkenal itu lho... tapi dalam arti kata jujur a.k.a buah MANGGA. Lagi musim nih. Para pedagang buah keliling pasang bandrol 10 ribu 3 kilo. Kualitas sedikit lebih bagus 5 ribu sekilo. Bermacam-macam jenis mangga digelar. Tapi saya tetap nge-fave sama Mangga Harum Manis.
Bukan hanya karena rasanya enak, tapi ketika saya kecil, di rumah eyang ada 2 buah pohon mangga yang kalau lagi berbuah semua orang yang lewat bakal tergiur dan tergoda untuk memetiknya. Bahkan penjual buah akan ngantri dan mencoba merayu eyang saya untuk menjual. Dan ditawar dengan harga yang cukup membuat mata terbelalak. Tapi eyang saya yang baik hati itu tidak pernah bergeming dan memilih memetik serta membagikannya ke tetangga se-RT. Belum lagi kerabat lainnya yang sengaja bertandang untuk panen mangga. Hehehehe.... Jadi buat saya Harum Manis adalah mangga pertama ku :D
Ada cerita lucu tentang pohong mangga ini. Kebetulan di samping rumah kami ada pasar ilegal atau kagetan. Ada banyak tukang penjual kelapa yang ngincar mangga-mangga ini. Sayang niat mereka untuk memetik mangga selalu terhalang dengan seekor kera kesayangan eyang kakung. Jeki namanya. Lucunya penghalang ini justru menjadi blessing in disguise. Para pedagang kelapa yang sedang ingin makan mangga cukup menggoda Jeki. Jeki yang marah akan menimpuki mereka dengan buah mangga kesayangan. Gak pilih masih mentah, ranum atau busuk sekalipun. Para pedagang pun gak pernah menolak dapat mangga yang mentah, ranum atau busuk. Yang mentah dibikin rujak. Yang matang pohon dimakan begitu saja. Yang busuk mereka jadikan penganan codot. Pedagang kelapa ini sangat kreatif, se'kreatif' Jeki ;p
Seiring waktu... Pohon Mangga menua begitu juga Jeki. Jeki, si kera protektif ini akhirnya mati diracun orang :'C Pohon mangga pun perlahan tak lagi produktif. Pedagang kelapa gigit jari.
Ah kita kembali ke musim Mangga saat ini. Harga obral dan kesukaan saya pada mangga membuat saya jadi ingin belanja mangga dan mengolahnya. Saya akan pilih pudding sebagai acara coba resep kali ini. Hunting sana sini cari resep via internet. Nah ini resep yang saya pilih dari http://www.dapur-ibunda.com/.
Puding Mangga
Sumber: ibu DI
Bahan
650 gr daging buah mangga harumanis, potong-potong
100 gr gula pasir1 bungkus (7 gr) agar-agar bubuk warna putih atau orange atau kuning
350 ml susu cair2 tangkai daun mint segar, untuk hiasan
Saus Stroberi
[karena gak persediaan strawberry, jadi saya gak pakai saus ini. Sebagai pengganti saya buat Vla standar saja]
150 gr stroberi segar, haluskan
75 gr gula pasir
6 buah stroberi segar, iris tipis
½ sdm rum, jika suka [saya pakai vanilie aja deh]
Cara Membuat
1.Taruh daging buah mangga dalam mangkuk blender. Proses hingga halus.
2.Tuangkan mangga halus dalam panci, masukkan gula pasir, agar-agar bubuk, dan susu cair. Aduk rata.
3.Masak sambil aduk-aduk hingga mendidih dan gula larut. Angkat. Aduk-adukhingga uapnya hilang. Tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah dibasahi air.
4.Biarkan hingga mengeras. Simpan dalam lemari pendingin hingga beku.
5.Saus Stroberi: Masak stroberi halus dan gula pasir di atas api sedang hingga mendidih dan gula larut. Masukkan irisan stroberi dan rum, aduk rata.Angkat.
6.Sajikan puding dingin dalam mangkuk saji atau gelas saji, tuangi sausnya.
Taraaaa..... ini hasilnya [ooops.... photonya ketlingsut dimana ya? :p]
mango och mango... slurppp :)
Senin, 02 November 2009
Pumpkin Pudding Next Version
Ini dia resepnya
PUDING SUSU LABU KUNING
Resep/Dapur Uji/Food Stylist: Budi Sutomo
Bahan:
1 pks (7 gr) bubuk agar-agar putih. Saya ganti dengan agar-agar warna kuning atau orange
3 sdm susu formula lanjutan, larutkan dengan 300 ml air
250 ml air. Saya hanya menggunakan 200 ml air, agar pudding lebih padat
100 gr labu kuning, kukus, haluskan/blender. Saya tambahkan 100 gr lagi, agar rasa pumpkinnya lebih terasa.
1 sdm tepung maizena larutkan dengan sedikit air
4 sdm gula pasir. Saya tambahkan 1/2 sdm lagi, biar lebih legit :p
Cara Membuat:
1. Larutkan bubuk agar-agar dengan air, larutan tepung maizena dan labu kuning yang sudah dihaluskan, aduk rata.
2. Rebus dengan api kecil hingga mendidih dan tekstur mengental. Angkat.
3. Siapkan cetakkan puding yang sudah dibasahi air matang, tuang adonan puding hingga cetakkan penuh. Dinginkan hingga mengeras.
4. Setelah dingin, keluarkan dari cetakkan, sajikan.
Catatan:
- karena loyang pudding kecil ada di rumah ibu saya, terpaksa pakai loyang loaf :)
- untuk 15 potong
Resep kali ini lebih terasa pumpkinnya dan agar-agar berwarna orange yang saya gunakan lebih membuat pudding berwarna cerah dan tampil lebih menarik.
Terima kasih banyak mas Budi atas contekan resepnya.
Senin, 26 Oktober 2009
My "FC" Menu
Jumat, 23 Oktober 2009
Food Combining
Pumpkin
Dalam beberapa kesempatan googling resep, jadilah Pumpkin Cake dan Pudding. Lihat deh photonya.... semoga dapat menggugah selera makan labu kuning. Ssst... denger-denger pumpkin itu salah satu penganan anti oksidan lho.... :p
Puding Labu Kuning
Sumber : Tyas June, Tkers
Bahan:
700 ml air
1 bgk agar-agar bubuk warna putih
150 gr gula pasir
1 btr kuning telur
1 gelas labu kuning kukus, dihaluskan (200 gr)
Cara membuat:
campur air, agar-agar, gula pasir, jerang di atas api hingga mendidih. Tuang labu kuning yang telah dihaluskan, aduk rata.
tuang beberapa sendok makan adonan agar kedalam kuning telur, aduk rata, masukan campuran tersebut kedalam sisa adonan, aduk rata, matikan api.
Tuang adonan kedalam loyang/cetakan.
Cinamon Pumpkin Cake
by arcawinangun kitchen
Bahan :
120 gr labu kuning yg sudah dikukus dan dihaluskan; 60 gr mentega; 3 sdm susu kental manis; 2 butir telur; 1/2 sdt emulsifier; 100 gr gula pasir
Ayak jadi satu: 60 gr tepung terigu; 20 gr coklat bubuk; 10 gr tepung maizena; 1/2 sdt baking powder; 1/2 sdm cinnamon bubuk
Cara :
1. Kocok mentega sampai putih dan lembut, masukkan susu kental manis dan labu kuning yang sudah dihaluskan, kocok sampai rata, sisihkan. 2. Kocok telur, gula dan emulsifier sampai kental. 3. Masukkan ayakan tepung ke adonan telur, aduk balik pake spatula sampai rata. 4. Masukkan campuran mentega dan labu, aduk rata. 5. Tuang ke loyang yang sudah dioles margarin dan ditabur terigu tipis2, panggang 180 derajat selama 45 menit
Berhubung saya masih punya sisa kenari, jadi saya tambahkan ke dalam adonan. Hasilnya cake lebih gurih. Saya juga menggunakan bubuk cinamon belanda, hmmmm aromanya itu lho.... berkesan lebih menggoda deh... [yo opo sich...].
Sekarang kudapan pumpkin jadi favorit keluarga deh. Terima kasih ya contekan resepnya :)
Rabu, 21 Oktober 2009
Rabu, 16 September 2009
3 more days to Hari Raya
Begitu besar kami mendamba ampunanMu
Jumat, 04 September 2009
Jentikan Sang Maha Kuasa
Ruang kerja kami yang terletak di lantai 8, terasa seperti berada di atas rakit kecil yang terombang-ambing ombak. Doyong ke kanan dan ke kiri. Kaki pun tak dapat jejak menapak. Kepala pusing terhuyung. Perut mual. Subhanallah, jentikan kecil Yang Maha Kuasa telah menimbulkan ketakutan kami yang dahsyat. Tak hentinya mulut kami mengucapkan kalimat Allah. Maha Suci Allah, Puji Syukur bagi Allah dan Maha Besar Allah.
Perlahan tetes air mata mengalir di pipi, pikiran melayang pada dosa, anak, orang tua, suami, orang-orang yang dicintai. Ini gempa yang mungkin belum seberapa tapi sepertinya terhebat yang pernah saya rasakan. 5 menit terasa 15 menit. Yaa... Allah ampuni hamba.
Allah SWT senantiasa membuktikan kuasaNya, kebesaranNya, ke-esa-anNya.
Lagi-lagi hamba memohon ampunanMu Yaa Robb.
-Gempa Tasikmalaya 7.13 scala richter-
Jumat, 07 Agustus 2009
Terbangnya Si Burung Merak
Kepergianmu dalam kesahajaan
Jalan yang kau pilih adalah kebenaran
Yaa Allah...
terimalah dia sebagaimana KAU menyambut orang-orang yang beriman
Amiin...
Selamat jalan W.S. Rendra
Rabu, 05 Agustus 2009
Meng'gendong' Mbah Surip
Kemarin siang, lebih mengejutkan lagi ketika kantor berita mengabarkan kepergiannya ke hariabaan Sang Penguasa. Begitu seketika, dan tanpa dinyana sebagaimana jalan hidupnya. What a surprise!!!
Sebagaimana lagunya, ada banyak orang yang rela mengendong jasadmu menuju peraduan terakhir.
Selamat jalan Mbah... karya sederhanamu telah menghasilkan warisan yang tidak sederhana bagi orang-orang yang kau tinggalkan. Hal yang banyak diharapkan banyak orang, yaitu meninggalkan warisan yang cukup bagi orang-orang yang kita cintai, tidak menyusahkan banyak orang, dan karya-karya kita akan selalu dikenang.
tak gendong kemana-mana...
Rabu, 22 Juli 2009
Mom's Birthday
Selamat Ulang Tahun [17 Juli 2009]
Seharusnya ucapan ini sudah saya posting beberapa hari lalu, tapi maaf baru sempat sekarang.
Saya selalu speechless bila harus bicara tentang ibu saya ini. Seorang ibu yang hebat bagi saya, oma yang sangat penuh kasih sayang bagi Razka, istri yang setia. Hmmmm sifat dan sikap mengabdi yang belum menurun ke saya. Caranya merawat saya --anak-anaknya--, memanjakan cucu-cucunya, mengasihi suaminya --bapak--, sungguh tiada yang dapat menandingi.
Betapa tidak bersyukurnya saya ketika saya bersikap menentangnya dan tidak mengindahkan nasehatnya. Alangkah durhakanya saya ketika membiarkan airmatanya menitik perlahan serta membuatnya tertunduk penuh penyesalan. Begitu bodohnya saya bilamana saya tidak dapat menemaninya juga membiarkannya menanti kedatangan kami hingga larut malam.
Ibu sayang...
Sungguh hingga detik ini saya belum pernah merasa cukup membayar semua hadiah 'hari-hari indah' yang kau berikan selama ini. Bukan saja kami yang kau sirami kesejukan penuh cinta tapi buah hati kami, cucu-cucumu. Tak terbayangkan hari kami tanpa suara renyah dan tawa yang berderai seantero ruangan.
Ibu sayang...
Saya gak pernah punya hadiah yang cukup pantas untuk diberikan pada hari ulang tahunmu.
Hanya ini bu... hanya ini... cinta dan kasih sayang kami untuk mu. Semoga kau selalu dalam lindungan Allah SWT, amiin....
Peluk cium ananda,
Make a Smilebox greeting |
Happy Birthday my beloved mommy :)
Selasa, 14 Juli 2009
Lemon Cupcake
Kamis, 02 Juli 2009
Senin, 29 Juni 2009
Senin, 22 Juni 2009
20 years ago
"Masa-masa SMA kita... penuh suka banyak cerita..." ini sepenggal lirik lagu yang dinyanyikan Paramitha Rusadi. Hmmmm.... masa-masa remaja memang menyenangkan, kocak, culun, dan banyak tingkah laku yang buat saya tidak masuk akal untuk saya saat ini, huahahaha.... what a real incredible teenager.
Ternyata hal itu telah terjadi 20 tahun yang lalu. Wadauw..... saya baru menyadari bahwa usia saya tidak muda lagi. Kemarin adalah kesempatan kami untuk reuni, bertemu dengan rekan-rekan satu angkatan. Sebuah kesempatan yang sangat manis dan mengesankan. Ada yang sudah lupa, ada yang coba-coba menerka, ada yang berubah penampilan, ada yang makin cantik, ada yang semakin dewasa, ada yang tumbuh ke samping [termasuk saya], serta ada yang telah meninggalkan kita :'(
Kepingan-kepingan kejadian masa lalu kembali meluncur dari bibir kami. Sapaan apa kabar menggema di antero ruang. "duh pangling", "inget muka tapi lupa nama deh", "elo berubah banget sih", deu makin oke aja", "tinggal dimana?", "kerja dimana?", "anak berapa?" adalah kalimat yang paling sering terucap. Namanya juga sudah lama gak ketemu ya.... saling seru mentertawakan rangkaian foto yang terpampang di layar lebar.
Ach... kepedihan, kekecewaan, dan duka masa lalu terasa menjadi indah dalam sebuah reuni. Pertemuan sepanjang 5 jam berlalu, rasanya masih kurang banyak menggali kabar dari seorang kawan lama, karena terlalu banyak yang ingin disapa. Semua berkesan dan ingin kembali membuat janji pertemuan.
Semoga terbukanya pintu silaturahmi kembali akan memanjangkan umur kita, insyaAllah, amiin...
Jumat, 15 Mei 2009
Weekend Destinations
Bagaimana tidak, setiap akhir pekan datang, saya selalu bingung mencari tempat bermain buat Razka, jatuhnya ke mal lagi, mal lagi, meski sampai ujung barat ya dilakoni.
Lama-lama saya pikir hal ini tidak terlalu baik bagi Razka dan kantong ayah bundanya hehehehe.... Maunya sih cari taman bermain seperti di film-film luar negeri itu lho.... nyaman dan murah tentunya :D
Tapi minggu ini *twink twink* mendadak ada ide bagus yang perlu dicoba, saya ajak ayah dan keponakan serta sepupu saya [Raul & Raka] yang berumur 8 tahun untuk menemani Razka bermain, ternyata pula... saya tidak perlu pergi jauh-jauh, taraaaa.....
Kandank Jurang Doank
Letaknya hanya 2km dari rumah kami di selatan Jakarta ini [bukan Jakarta Selatan ya... :)]
Memasuki areal bermain, kami disambut oleh tumpukan batu yang disusun dan digambar sedemikian rupa sehingga menyerupai patung orang. Sampai di kawasan Kandank Jurang Doang, anak-anak pasti gak sabar berlarian di stadion mini. Disini kami tidak hanya bermain berlarian di lapangan mini bola yang cukup luas, tapi juga naik becak mini --bagian ini paling digemari Razka-- namun sepertinya becak mini ini adalah bagian dari dekorasi, jadi permainan dilanjutkan ke tempat lain dengan berjalan sedikit ke bawah, dimana terdapat panggung theater mini dengan patung Dewi Sri [apa Drupadi ya?] yang besar. Di bagian ini Razka sangat excited, lari kesana-kemari serasa perform di panggung yang besar kali ya.... heheheh
Bosan di panggung theater, Razka kami ajak bermain prosotan dan flying fox kecil, tapi permainan ini hanya bisa dinikmati sepupu dan 'oom'nya, karena Razka belum berani bergantung dan manjat, gak apa nak... sebentar lagi juga bisa kamu kuasai ;p
Razka asik mondar-mandir menjelajah setiap sudut area, sampai akhirnya dia menggamit tangan bundanya dan mengajak ke kolong sebuah rumah panggung mini, oh... ternyata ada warung mini dan sederhana yang menyediakan kebutuhan perut seperti susu kotak kecil, mie instan, serta 'gorengan', hmmmm lapar ya nak? tenang... bunda bawa perbekalan kok, karena bunda gak siap buat jajan nih *nyengir dulu ach*
Untung perhatian Razka bisa kami alihkan dari jajanan, eksplor ke arah lebih dalam, di bagian ini Kandank Jurang Doank dirancang oleh Dik Doank sebagai tempat mini outbound, meski tidak terlalu besar tapi cukup untuk memuaskan anak-anak ber'outbound' ria, ada flying fox, panjat tebing, danau kecil untuk bersampan, tempat memandikan kerbau, serta bentangan sawah yang siap menerima sentuhan tangan-tangan mungil pencinta alam.
Raul dan Raka sempat mencoba panjat tebing, sayang hujan turun, dan kami berteduh sejenak di bale-bale bawah rumah panggung sampai akhirnya memutuskan untuk pulang karena hujan yang tak kunjung reda.
Benar kan...? selama ini kok saya selalu merancang liburan akhir pekan dengan menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer yang memakan waktu minimal 1,5 jam perjalanan, belum kalau macet, hal ini tentunya sudah membuat Razka kelelahan sebelum sampai tujuan. Padahal banyak tempat menarik dan murah di sekitar rumah kami.
Hmmmm our next destinations are [masih di sekitaran rumah kami juga sih...]
- Tanah Tingal
- Taman Kota BSD [ini sih sudah cukup sering deh, sekalian bundanya bekanja di Pasar Modern ;p]
- Kawasan Berkuda Bintaro Sektor IX
- Outbound Mini Puspo
apalagi ya....? hunting dulu ach, untuk melengkapi list
Sabtu, 07 Februari 2009
Ayo masak duyu....
Jumat, 23 Januari 2009
Pasca Tanpa Pengasuh
Enaknya ya... Razka jadi diawasi oleh orang-orang terpercaya dan menyayanginya dengan tulus. Gak enaknya ya... jadi ngerepotin sang Oma, kemana-mana Razka harus di'tenteng' dan jadi gak bisa lagi coba-coba resep kudapan kegemaran saya --maaf friends absen dulu yeee--
Yach c'est la vie... there's always up and down, good and bad. Ambil hikmahnya, teuteup...
--Saya masih menimbang-nimbang untuk cari pengasuh baru--
Senin, 05 Januari 2009
Asisten och asisten...
Pencarian pertama, ketemu asisten muda berumur 19 thn yang katanya sudah berpengalaman mengasuh, maksudnya sih memang tandem dulu, mumpung Puji belum pulang. Seminggu dievalusi, hasilnya lebih banyak online dengan hp pribadinya. Duh "miss ring-ring" nih, dari saya pulang kantor, mandi, makan malam, masuk kamar ngeloni Razka, giliran dia makan malam baru dia berhenti online. Akhirnya dia pamit, alasannya gak bisa pegangn anak yang masih terlalu kecil, gak bisa disambi, dia harud ngikutin dan ngawasin terus, "jadi tugas saya kaya' ibunya aja". Yo weis lebih baik pamit saja deh.
Beberapa hari kemudian datang seorang ibu usia 36 th, anak yang paling kecil di kampung usia 8 th. Dua hari di rumah, kata Puji nangis terus inget anaknya. Ya sudah pulang lagi.
Seminggu kemudian, ada salah satu kerabat jauhnya Puji minta-minta pekerjaan apa aja, ngasuh boleh, tapi dia masih umur 14 thn, fresh banget deh, belum bisa apa-apa. Oke lah masih ada 2 minggu sebelum Puji pulang jadi masih bisa ngajarin dulu. Akhirnya awal Desember kemarin, Puji dengan berat hati pamit, tinggalah Rum yang --aku rasa-- sudah cukup bekal buat ngasuh dari Puji. Semua berjalan lancar, Rum mau belajar dan akhirnya bisa dekat sama Razka, nyuapin pun bisa dilalui dengan sukses.
Minggu ke lima Rum di rumah, saya pun terpaksa memberhentikan Mbak Yati karena pekerjaan rumahnya sangat "seadanya" dan sebisanya dengan standar "asal" dikerjain. Lama-lama suami kesal juga karena setiap pagi harus setrika ulang semua baju kerja. Sebelum berhenti Mbak Yati kasih info kalau di tas nya Rum ada mi instant dan meises kami. Saya hanya bisa mencoba bersikap se-obyektif mungkin. Ketika Rum mengajak jalan Razka, maka kesempatan saya untuk periksa tasnya, voila bukan hanya mi instan tapi juga sendok garpu pisau makan terbungkus dengan plastik hitam, piring, pulpen, mainan Razka. Pulang dari mengajak jalan Razka, Rum saya ajak bicara baik-baik dan dia sangat menyesali perbuatannya serta berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Akhirnya sampai di akhir bulan Desember, waktunya gajian, begitu juga dengan Rum.
Jumat 26 Desember, pulang dari kantor, Razka minta main naik becak, akhirnya saya minta Rum untuk anter ke rumah Oma, firasat saya kok gak enak ya... dengan terpaksa saya cek laci baju yang baru saja saya berikan untuk menyimpan pakaian Rum, walah ada beberapa keping emping dan biskuit Razka tergeletak di sela-sela bajunya. Ternyata seminggu dari janjinya terucap, kejadian mengutil terulang, ternyata Rum tidak jera atau memang dia mengidap sindrom clepto ya.... Malamnya saya telpon kerabatnya untuk menjemput, meski Rum telihat sangat menyesali perbuatannya dan keberatan untuk meninggalkan rumah saya, tapi saya juga sulit untuk percaya, daripada saya gak tenang.
Disaat bersamaan dengan penjemputan Rum, kerabatnya menawarkan saudara lainnya yang juga seumuran Rum, namanya Nur. Setelah berpikir akhirnya saya terima, dengan catatan harus jujur dan mau belajar.
Tiga hari kemudian, Nur minta libur, ok saya beri ijin, keesokannya dia datang dan bilang mau berhenti aja dengan alasan yang tidak masuk akal, katanya Razka gak mau sama dia, dan tetek bengek lainnya. Tidak mau terlibat urusan lebih jauh lagi, saya minta dia bergegas membereskan pakaian plus sedikit wejangan.
Saya kecewa, pusing dan trauma, saat ini saya memilih untuk tidak punya pengasuh untuk Razka, lebih baik saya titip Razka di Sang Oma, sambil nambahin penghasilan bulanan PRT-nya Oma deh, toh rumah kami tidak berjauhan. Pulang kantor saya akan jemput Razka.
Razka sayang... sementara antar jemput dulu ya nak...
Maafkan bunda ya... belum bisa jadi A Good FTM.
Kini saya mulai merasakan keluh kesah bunda lainnya dalam mencari asisten yang baik untuk buah hatinya.
Asisten och asisten...
Ech tapi ada hikmahnya juga, ayah jadi lebih sering bangun pagi, aware dan mau involve dalam kegiatan pengasuhan Razka, membantu bunda yang suka uring2an. :)