Selasa, 17 November 2009

MANGO ON SALE

MANGO lagi SALE....!!!!! :D

Eits.... yang dimaksud bukan merek apparel terkenal itu lho... tapi dalam arti kata jujur a.k.a buah MANGGA. Lagi musim nih. Para pedagang buah keliling pasang bandrol 10 ribu 3 kilo. Kualitas sedikit lebih bagus 5 ribu sekilo. Bermacam-macam jenis mangga digelar. Tapi saya tetap nge-fave sama Mangga Harum Manis.

Bukan hanya karena rasanya enak, tapi ketika saya kecil, di rumah eyang ada 2 buah pohon mangga yang kalau lagi berbuah semua orang yang lewat bakal tergiur dan tergoda untuk memetiknya. Bahkan penjual buah akan ngantri dan mencoba merayu eyang saya untuk menjual. Dan ditawar dengan harga yang cukup membuat mata terbelalak. Tapi eyang saya yang baik hati itu tidak pernah bergeming dan memilih memetik serta membagikannya ke tetangga se-RT. Belum lagi kerabat lainnya yang sengaja bertandang untuk panen mangga. Hehehehe.... Jadi buat saya Harum Manis adalah mangga pertama ku :D

Ada cerita lucu tentang pohong mangga ini. Kebetulan di samping rumah kami ada pasar ilegal atau kagetan. Ada banyak tukang penjual kelapa yang ngincar mangga-mangga ini. Sayang niat mereka untuk memetik mangga selalu terhalang dengan seekor kera kesayangan eyang kakung. Jeki namanya. Lucunya penghalang ini justru menjadi blessing in disguise. Para pedagang kelapa yang sedang ingin makan mangga cukup menggoda Jeki. Jeki yang marah akan menimpuki mereka dengan buah mangga kesayangan. Gak pilih masih mentah, ranum atau busuk sekalipun. Para pedagang pun gak pernah menolak dapat mangga yang mentah, ranum atau busuk. Yang mentah dibikin rujak. Yang matang pohon dimakan begitu saja. Yang busuk mereka jadikan penganan codot. Pedagang kelapa ini sangat kreatif, se'kreatif' Jeki ;p

Seiring waktu... Pohon Mangga menua begitu juga Jeki. Jeki, si kera protektif ini akhirnya mati diracun orang :'C Pohon mangga pun perlahan tak lagi produktif. Pedagang kelapa gigit jari.

Ah kita kembali ke musim Mangga saat ini. Harga obral dan kesukaan saya pada mangga membuat saya jadi ingin belanja mangga dan mengolahnya. Saya akan pilih pudding sebagai acara coba resep kali ini. Hunting sana sini cari resep via internet. Nah ini resep yang saya pilih dari http://www.dapur-ibunda.com/.

Puding Mangga
Sumber: ibu DI
Bahan
650 gr daging buah mangga harumanis, potong-potong
100 gr gula pasir1 bungkus (7 gr) agar-agar bubuk warna putih atau orange atau kuning
350 ml susu cair2 tangkai daun mint segar, untuk hiasan

Saus Stroberi
[karena gak persediaan strawberry, jadi saya gak pakai saus ini. Sebagai pengganti saya buat Vla standar saja]
150 gr stroberi segar, haluskan
75 gr gula pasir
6 buah stroberi segar, iris tipis
½ sdm rum, jika suka [saya pakai vanilie aja deh]

Cara Membuat
1.Taruh daging buah mangga dalam mangkuk blender. Proses hingga halus.
2.Tuangkan mangga halus dalam panci, masukkan gula pasir, agar-agar bubuk, dan susu cair. Aduk rata.
3.Masak sambil aduk-aduk hingga mendidih dan gula larut. Angkat. Aduk-adukhingga uapnya hilang. Tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah dibasahi air.
4.Biarkan hingga mengeras. Simpan dalam lemari pendingin hingga beku.
5.Saus Stroberi: Masak stroberi halus dan gula pasir di atas api sedang hingga mendidih dan gula larut. Masukkan irisan stroberi dan rum, aduk rata.Angkat.
6.Sajikan puding dingin dalam mangkuk saji atau gelas saji, tuangi sausnya.

Taraaaa..... ini hasilnya [ooops.... photonya ketlingsut dimana ya? :p]

mango och mango... slurppp :)

Senin, 02 November 2009

Pumpkin Pudding Next Version

Masih ingat kan... posting saya sebelumnya mengenai Pumpkin Pudding. Berhubung masih ada sisa pumpkin, saya penasaran untuk mencoba resep pumpkin pudding yang lain. Kali ini resep Mas Budi yang saya unduh dari http://budiboga.blogspot.com/ mendapat giliran. Apalagi yang pertama itu warnanya agak pucat.




















Ini dia resepnya

PUDING SUSU LABU KUNING
Resep/Dapur Uji/Food Stylist: Budi Sutomo

Bahan:

1 pks (7 gr) bubuk agar-agar putih. Saya ganti dengan agar-agar warna kuning atau orange
3 sdm susu formula lanjutan, larutkan dengan 300 ml air
250 ml air. Saya hanya menggunakan 200 ml air, agar pudding lebih padat
100 gr labu kuning, kukus, haluskan/blender. Saya tambahkan 100 gr lagi, agar rasa pumpkinnya lebih terasa.
1 sdm tepung maizena larutkan dengan sedikit air
4 sdm gula pasir. Saya tambahkan 1/2 sdm lagi, biar lebih legit :p

Cara Membuat:

1. Larutkan bubuk agar-agar dengan air, larutan tepung maizena dan labu kuning yang sudah dihaluskan, aduk rata.
2. Rebus dengan api kecil hingga mendidih dan tekstur mengental. Angkat.
3. Siapkan cetakkan puding yang sudah dibasahi air matang, tuang adonan puding hingga cetakkan penuh. Dinginkan hingga mengeras.
4. Setelah dingin, keluarkan dari cetakkan, sajikan.

Catatan:

- karena loyang pudding kecil ada di rumah ibu saya, terpaksa pakai loyang loaf :)
- untuk 15 potong

Resep kali ini lebih terasa pumpkinnya dan agar-agar berwarna orange yang saya gunakan lebih membuat pudding berwarna cerah dan tampil lebih menarik.


Terima kasih banyak mas Budi atas contekan resepnya.

Senin, 26 Oktober 2009

My "FC" Menu


Weekend kemarin jadwal acara padat banget. Tapi sabtu pagi saya sempatkan bikin sarapan menu pati+sayur. Resepnya saya unduh dari buku Food Combining Andang Gunawan. Sederhana, sehat dan.... actually it's really fun to do :)


Sup Pangsit Isi Sayur

Bahan:

1sdm minyak salad/zaitun [saya pakai olive oil yang saya dapat dari parcel lebaran :p]

1 siung bawang putih parut
1 sdt jahe parut
30 g jamur shitake/hioko segar, cincang halus [di rumah adanya jamur kancing segar]
125 g daun bayam, cincang kasar
2 sdm kacang mede sangrai, cincang agak kasar [saya gak pakai, karena gak ada :p]
1/4 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
12 lbr kulit pangsit siap pakai
1/2 sdt minyak wijen
2 btg daun bawang, iris halus [saya gak pakai, ternyata stok di kulkas habis]

Kuah:

1 l kaldu sayur [saya pakai air rebusan brokoli, waktu bikin tumis kemarin]
1 sdm kecap asin
1 sdm ang ciu [saya ganti dengan saus tiram yang halal]

Cara membuat:

- Panaskan miyak, tumis bawang putih dan jahe hingga harum. Masukkan jamur, aduk hingga layu. Tambahkan bayam, aduk hingga layu. Matikan api, masukkan kacang mede, garam, merica, aduk rata

- Bagi adonan isi menjadi 12 bagian. Taruh setiap bagian adonan isi di tengah-tengah setiap lembar kulit pangsit. Lipat segitiga dan rekatkan dengan air, ke arah belakang menjadi satu

- Kuah: didihkan kaldu, kecap asin, dan saus tiram. Masukkan pangsit, rebus hingga matang. Matikan api, bubuhi kaldu dengan minyak wijen dan taburi dengan daun bawang. Sajikan panas.


Kombinasi bayam dan jamurnya enak banget, rasa langu sayur pun hilang karena ada jahe sebagai penyegar. Hmmmm.....

Sebagai carnivora, saya sekarang menikmati mengurangi konsumsi daging dan sedikit demi sedikit menggemari sayur :p

Jumat, 23 Oktober 2009

Food Combining

Alih-alih ingin langsing, tapi tidak ingin diet ketat. Apalagi bila berdampak kepada sakit kepala dan lambung, huuuh no way. Saya ingin diet yang sesuai dengan karakter pribadi saya, sehat dan tidak mengurangi makan secara drastis serta dapat memuaskan hobby saya utak-atik resep. Tapi ilmu saya masih sangat terbatas. Akhirnya saya memutuskan untuk ke toko buku dan taraaaa... sepertinya buku ini yang harus saya baca. Food Combining [kombinasi makanan serasi] ala Andang Gunawan.

Prinsip food combining sangat cocok bagi saya. Karena tidak memaksa untuk membatasi frekwensi makan dan tidak pantangan. Dimulai dengan mendidik pencernaan agar kerjanya menjadi lebih ringan dan menerapkan pola variasi makanan serasi dan sehat. Menjadikan sayuran sebagai makanan yang menyenangkan dan enak --hihihi saya kan gak nge-fave sama sayur. Tapi entah kenapa seminggu ini saya jadi sangat suka cesar salad dan tiba-tiba ada kerinduan untuk mengkonsumsi sayuran. Saya tetap dapat makan makanan favorit saya. Apalagi buku ini memberikan tip, menu serta resep makanan yang menyenangkan.

Prinsip komposisi menu dasar protein + sayuran; zat pati + sayuran; dan buah-buahan sama sekali tidak menghalangi animo makan saya :). Selain itu saya tidak dipaksa untuk mendapatkan hasil yang dramatis. Bertahap, sabar, dan rajin merupakan 3 kata yang selalu saya tanamkan dalam benak saya. Kalau hari ini saya tidak sepenuhnya, maka di kesempatan makan berikutnya saya coba lagi sesuai panduan. Begitu terus dan berulang. Dengan cara berlatih ini saya yakin dalam beberapa waktu mendatang saya akan terbiasa dengan pola makan sehat. Yang penting buat saya bukan hasil langsingnya tapi lebih kepada sehatnya.

Ini salah satu salad favorit saya


Being slim is a bonus :p

Pumpkin

Saya penggemar labu kuning ini. Olahan standar ya... dikolak atau bubur pumpkin buat Razka. Sayang akhir-akhir ini Razka susah makan dan milih menu banget. Meski ayahnya gak suka labu kuning, tapi saya keukeuh beli labu kuning dan senang mengolahnya.

Dalam beberapa kesempatan googling resep, jadilah Pumpkin Cake dan Pudding. Lihat deh photonya.... semoga dapat menggugah selera makan labu kuning. Ssst... denger-denger pumpkin itu salah satu penganan anti oksidan lho.... :p



Puding Labu Kuning
Sumber : Tyas June, Tkers

Bahan:

700 ml air
1 bgk agar-agar bubuk warna putih
150 gr gula pasir
1 btr kuning telur
1 gelas labu kuning kukus, dihaluskan (200 gr)

Cara membuat:
campur air, agar-agar, gula pasir, jerang di atas api hingga mendidih. Tuang labu kuning yang telah dihaluskan, aduk rata.
tuang beberapa sendok makan adonan agar kedalam kuning telur, aduk rata, masukan campuran tersebut kedalam sisa adonan, aduk rata, matikan api.
Tuang adonan kedalam loyang/cetakan.



Cinamon Pumpkin Cake

by arcawinangun kitchen

Bahan :
120 gr labu kuning yg sudah dikukus dan dihaluskan; 60 gr mentega; 3 sdm susu kental manis; 2 butir telur; 1/2 sdt emulsifier; 100 gr gula pasir
Ayak jadi satu: 60 gr tepung terigu; 20 gr coklat bubuk; 10 gr tepung maizena; 1/2 sdt baking powder; 1/2 sdm cinnamon bubuk

Cara :
1. Kocok mentega sampai putih dan lembut, masukkan susu kental manis dan labu kuning yang sudah dihaluskan, kocok sampai rata, sisihkan. 2. Kocok telur, gula dan emulsifier sampai kental. 3. Masukkan ayakan tepung ke adonan telur, aduk balik pake spatula sampai rata. 4. Masukkan campuran mentega dan labu, aduk rata. 5. Tuang ke loyang yang sudah dioles margarin dan ditabur terigu tipis2, panggang 180 derajat selama 45 menit

Berhubung saya masih punya sisa kenari, jadi saya tambahkan ke dalam adonan. Hasilnya cake lebih gurih. Saya juga menggunakan bubuk cinamon belanda, hmmmm aromanya itu lho.... berkesan lebih menggoda deh... [yo opo sich...].

Sekarang kudapan pumpkin jadi favorit keluarga deh. Terima kasih ya contekan resepnya :)

Rabu, 16 September 2009

3 more days to Hari Raya



Begitu besar kami mendamba ampunanMu
Tak terhitung rindu kami kembali pada RamadhanMu
Tasbih, tahmid, takbir terucap, demi kembali kami pada fitrahMu
Beribu maaf bergulir, dalam merengguk indahnya silaturahmi
Selamat Idul Fitri 1430H


Jumat, 04 September 2009

Jentikan Sang Maha Kuasa

Dua hari yang lalu, tepat 12 Ramadhan 1430H, saya tiba-tiba terhenyak dari kursi kerja, dan bangkit berdiri penuh kecemasan. "Ada apa ini?" Meja kerja saya bergetar keras seolah mendorong saya untuk segera bangkit berdiri. MasyaAllah... GEMPA!!! seketika saya dan beberapa rekan berteriak. "Ayo kita turun" sebagian rekan kerja saya bergegas menuju tangga darurat, tapi sebagian lagi, termasuk saya, terhuyung keras bahkan hampir jatuh. Akhirnya kami memutuskan untuk tetap di tempat, merunduk dan berdzikir. ALLAHU AKBAR.

Ruang kerja kami yang terletak di lantai 8, terasa seperti berada di atas rakit kecil yang terombang-ambing ombak. Doyong ke kanan dan ke kiri. Kaki pun tak dapat jejak menapak. Kepala pusing terhuyung. Perut mual. Subhanallah, jentikan kecil Yang Maha Kuasa telah menimbulkan ketakutan kami yang dahsyat. Tak hentinya mulut kami mengucapkan kalimat Allah. Maha Suci Allah, Puji Syukur bagi Allah dan Maha Besar Allah.

Perlahan tetes air mata mengalir di pipi, pikiran melayang pada dosa, anak, orang tua, suami, orang-orang yang dicintai. Ini gempa yang mungkin belum seberapa tapi sepertinya terhebat yang pernah saya rasakan. 5 menit terasa 15 menit. Yaa... Allah ampuni hamba.

Allah SWT senantiasa membuktikan kuasaNya, kebesaranNya, ke-esa-anNya.

Lagi-lagi hamba memohon ampunanMu Yaa Robb.

-Gempa Tasikmalaya 7.13 scala richter-

Jumat, 07 Agustus 2009

Terbangnya Si Burung Merak

Selamat jalan penyair idolaku
Kepergianmu dalam kesahajaan
Jalan yang kau pilih adalah kebenaran

Yaa Allah...
terimalah dia sebagaimana KAU menyambut orang-orang yang beriman
Amiin...

Selamat jalan W.S. Rendra

Rabu, 05 Agustus 2009

Meng'gendong' Mbah Surip

Kehadiran sosok lelaki usia senja ini sudah cukup mengejutkan, apalagi ketika karyanya secara tiba-tiba dia menjadi fenomenal. Mbah Surip, seseorang yang tidak pernah diprediksi menjadi popular dan hartawan mendadak menjadi jutawan justru melalui karya sederhananya. Usianya sudah menjelang 60 tahun ketika karyanya diakui oleh tua muda, miskin kaya. Lagu 'minimalis' nya "Tak Gendong" dan "Bangun Tidur" sudah di hit sebagai RBT oleh jutaan pengguna cellular. Rumornya, hampir 30 milyar akan menyesaki pundi-pundinya. Fuih... bener-bener TAJIR :)

Kemarin siang, lebih mengejutkan lagi ketika kantor berita mengabarkan kepergiannya ke hariabaan Sang Penguasa. Begitu seketika, dan tanpa dinyana sebagaimana jalan hidupnya. What a surprise!!!

Sebagaimana lagunya, ada banyak orang yang rela mengendong jasadmu menuju peraduan terakhir.

Selamat jalan Mbah... karya sederhanamu telah menghasilkan warisan yang tidak sederhana bagi orang-orang yang kau tinggalkan. Hal yang banyak diharapkan banyak orang, yaitu meninggalkan warisan yang cukup bagi orang-orang yang kita cintai, tidak menyusahkan banyak orang, dan karya-karya kita akan selalu dikenang.

tak gendong kemana-mana...

Rabu, 22 Juli 2009

Mom's Birthday

Ibu sayang....
Selamat Ulang Tahun [17 Juli 2009]
Seharusnya ucapan ini sudah saya posting beberapa hari lalu, tapi maaf baru sempat sekarang.
Saya selalu speechless bila harus bicara tentang ibu saya ini. Seorang ibu yang hebat bagi saya, oma yang sangat penuh kasih sayang bagi Razka, istri yang setia. Hmmmm sifat dan sikap mengabdi yang belum menurun ke saya. Caranya merawat saya --anak-anaknya--, memanjakan cucu-cucunya, mengasihi suaminya --bapak--, sungguh tiada yang dapat menandingi.

Betapa tidak bersyukurnya saya ketika saya bersikap menentangnya dan tidak mengindahkan nasehatnya. Alangkah durhakanya saya ketika membiarkan airmatanya menitik perlahan serta membuatnya tertunduk penuh penyesalan. Begitu bodohnya saya bilamana saya tidak dapat menemaninya juga membiarkannya menanti kedatangan kami hingga larut malam.

Ibu sayang...
Sungguh hingga detik ini saya belum pernah merasa cukup membayar semua hadiah 'hari-hari indah' yang kau berikan selama ini. Bukan saja kami yang kau sirami kesejukan penuh cinta tapi buah hati kami, cucu-cucumu. Tak terbayangkan hari kami tanpa suara renyah dan tawa yang berderai seantero ruangan.

Ibu sayang...
Saya gak pernah punya hadiah yang cukup pantas untuk diberikan pada hari ulang tahunmu.
Hanya ini bu... hanya ini... cinta dan kasih sayang kami untuk mu. Semoga kau selalu dalam lindungan Allah SWT, amiin....

Peluk cium ananda,


Click to play this Smilebox greeting: Mom's Birthday
Create your own greeting - Powered by Smilebox
Make a Smilebox greeting



Happy Birthday my beloved mommy :)

Selasa, 14 Juli 2009

Lemon Cupcake

Mumpung ada yang ngajak Razka main nih...

Buru-buru nyiapin bahan kue yang diperlukan, penasaran pengen nyoba resep yang gampang-gampang aja sih.... setelah beberapa bulan absen.

Kali ini yang jadi bahan percobaan adalah Resep Lemon Cupcake yang saya unduh dari Donna Hay.

Cara pembuatannya simpel banget deh, ini kutipan resep dan cara membuatnya.

Bahan:
1 butir telur ayam
50 gr gula pasir
40 gr tepung terigu
¼ sdt baking powder
15 gr margarin, cairkan
2 sdm air jeruk lemon
pewarna makanan kuning lemon secukupnya (jika suka)
poppy seed secukupnya, utk taburan (jika suka)

Cara Membuat:
1. Kocok telur dan gula pasir hingga putih dan kental. Masukkan tepung terigu dan baking powder sambil diayak, aduk menggunakan sendok kayu hingga tercampur rata.

2. Masukkan mentega cair yang sudah dingin, aduk rata. Masukkan air jeruk lemon dan pewarna makanan, aduk rata.

3. Tuang adonan ke dalam cetakan yang sudah dialasi cup kertas. Taburi dengan poppy seed. Panggang selama ± 25 menit hingga matang dengan suhu oven 175 °C. Angkat dan sajikan.


Berhubung gak punya kertas cup jadi langsung di tuang dalam loyang berlapis teflon. Hmmm harum lemon-nya begitu menggoda deh. 15 menit kemudian harum lemon menyeruak keluar dari celah panci baja [pengganti oven] yang saya gunakan. Setelah pinggirnya kecoklatan saya angkat. Dinginkan sebentar dan dikeluarkan dari loyang.

Hasilnya sih tidak begitu mengecewakan, kombinasi rasa lemon dan manisnya sudah pas. Tapi yang saya heran kok tidak mumbul ya...? meskipun tidak bantat juga. Atau memang tipe resepnya seperti itu ya? Ach penasaran deh. Apa yang kurang ya?


Sepertinya perlu konsultasi ke ahlinya nih... :p

Birthday Boy :)

Click to play this Smilebox invite:
Create your own invite - Powered by Smilebox
Make a Smilebox invite

Senin, 22 Juni 2009

20 years ago

Yup! 20 tahun lalu saya diantar eyang uti memasuki gerbang sekolah menengah atas di daerah Pondok Labu. Sebenernya malu masih diantar orang tua masuk SMA, Eyang pula. Tapi gimana teman asal SMP dulu yang masuk ke sekolah ini hanya 10 orang [kalau gak salah] hihihihi.... Masih jelas pula bagaimana Eyang mengantar sampai saya berdiri di barisan murid-murid baru, dan meninggalkan saya dengan pandangan penuh sayang. Ya... saya memang dekat dengan eyang, karena orang tua saya telah menitipkan saya di rumah eyang sejak SMP kelas 2. Rumah kami sebenarnya masih sama-sama Jakarta, tapi orangtua saya berharap dengan memindahkan saya bersekolah di daerah Jakarta Selatan maka saya akan mendapatkan lingkungan yang lebih baik.

"Masa-masa SMA kita... penuh suka banyak cerita..." ini sepenggal lirik lagu yang dinyanyikan Paramitha Rusadi. Hmmmm.... masa-masa remaja memang menyenangkan, kocak, culun, dan banyak tingkah laku yang buat saya tidak masuk akal untuk saya saat ini, huahahaha.... what a real incredible teenager.

Ternyata hal itu telah terjadi 20 tahun yang lalu. Wadauw..... saya baru menyadari bahwa usia saya tidak muda lagi. Kemarin adalah kesempatan kami untuk reuni, bertemu dengan rekan-rekan satu angkatan. Sebuah kesempatan yang sangat manis dan mengesankan. Ada yang sudah lupa, ada yang coba-coba menerka, ada yang berubah penampilan, ada yang makin cantik, ada yang semakin dewasa, ada yang tumbuh ke samping [termasuk saya], serta ada yang telah meninggalkan kita :'(

Kepingan-kepingan kejadian masa lalu kembali meluncur dari bibir kami. Sapaan apa kabar menggema di antero ruang. "duh pangling", "inget muka tapi lupa nama deh", "elo berubah banget sih", deu makin oke aja", "tinggal dimana?", "kerja dimana?", "anak berapa?" adalah kalimat yang paling sering terucap. Namanya juga sudah lama gak ketemu ya.... saling seru mentertawakan rangkaian foto yang terpampang di layar lebar.

Ach... kepedihan, kekecewaan, dan duka masa lalu terasa menjadi indah dalam sebuah reuni. Pertemuan sepanjang 5 jam berlalu, rasanya masih kurang banyak menggali kabar dari seorang kawan lama, karena terlalu banyak yang ingin disapa. Semua berkesan dan ingin kembali membuat janji pertemuan.

Semoga terbukanya pintu silaturahmi kembali akan memanjangkan umur kita, insyaAllah, amiin...

Jumat, 15 Mei 2009

Weekend Destinations

Benar juga peribahasa "Kuman di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak".
Bagaimana tidak, setiap akhir pekan datang, saya selalu bingung mencari tempat bermain buat Razka, jatuhnya ke mal lagi, mal lagi, meski sampai ujung barat ya dilakoni.
Lama-lama saya pikir hal ini tidak terlalu baik bagi Razka dan kantong ayah bundanya hehehehe.... Maunya sih cari taman bermain seperti di film-film luar negeri itu lho.... nyaman dan murah tentunya :D

Tapi minggu ini *twink twink* mendadak ada ide bagus yang perlu dicoba, saya ajak ayah dan keponakan serta sepupu saya [Raul & Raka] yang berumur 8 tahun untuk menemani Razka bermain, ternyata pula... saya tidak perlu pergi jauh-jauh, taraaaa.....

Kandank Jurang Doank
Letaknya hanya 2km dari rumah kami di selatan Jakarta ini [bukan Jakarta Selatan ya... :)]
Memasuki areal bermain, kami disambut oleh tumpukan batu yang disusun dan digambar sedemikian rupa sehingga menyerupai patung orang. Sampai di kawasan Kandank Jurang Doang, anak-anak pasti gak sabar berlarian di stadion mini. Disini kami tidak hanya bermain berlarian di lapangan mini bola yang cukup luas, tapi juga naik becak mini --bagian ini paling digemari Razka-- namun sepertinya becak mini ini adalah bagian dari dekorasi, jadi permainan dilanjutkan ke tempat lain dengan berjalan sedikit ke bawah, dimana terdapat panggung theater mini dengan patung Dewi Sri [apa Drupadi ya?] yang besar. Di bagian ini Razka sangat excited, lari kesana-kemari serasa perform di panggung yang besar kali ya.... heheheh
Bosan di panggung theater, Razka kami ajak bermain prosotan dan flying fox kecil, tapi permainan ini hanya bisa dinikmati sepupu dan 'oom'nya, karena Razka belum berani bergantung dan manjat, gak apa nak... sebentar lagi juga bisa kamu kuasai ;p
Razka asik mondar-mandir menjelajah setiap sudut area, sampai akhirnya dia menggamit tangan bundanya dan mengajak ke kolong sebuah rumah panggung mini, oh... ternyata ada warung mini dan sederhana yang menyediakan kebutuhan perut seperti susu kotak kecil, mie instan, serta 'gorengan', hmmmm lapar ya nak? tenang... bunda bawa perbekalan kok, karena bunda gak siap buat jajan nih *nyengir dulu ach*
Untung perhatian Razka bisa kami alihkan dari jajanan, eksplor ke arah lebih dalam, di bagian ini Kandank Jurang Doank dirancang oleh Dik Doank sebagai tempat mini outbound, meski tidak terlalu besar tapi cukup untuk memuaskan anak-anak ber'outbound' ria, ada flying fox, panjat tebing, danau kecil untuk bersampan, tempat memandikan kerbau, serta bentangan sawah yang siap menerima sentuhan tangan-tangan mungil pencinta alam.
Raul dan Raka sempat mencoba panjat tebing, sayang hujan turun, dan kami berteduh sejenak di bale-bale bawah rumah panggung sampai akhirnya memutuskan untuk pulang karena hujan yang tak kunjung reda.

Benar kan...? selama ini kok saya selalu merancang liburan akhir pekan dengan menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer yang memakan waktu minimal 1,5 jam perjalanan, belum kalau macet, hal ini tentunya sudah membuat Razka kelelahan sebelum sampai tujuan. Padahal banyak tempat menarik dan murah di sekitar rumah kami.

Hmmmm our next destinations are [masih di sekitaran rumah kami juga sih...]
- Tanah Tingal
- Taman Kota BSD [ini sih sudah cukup sering deh, sekalian bundanya bekanja di Pasar Modern ;p]
- Kawasan Berkuda Bintaro Sektor IX
- Outbound Mini Puspo

apalagi ya....? hunting dulu ach, untuk melengkapi list

Sabtu, 07 Februari 2009

Ayo masak duyu....




Nah mumpung Razka bangun siang dan masih ditemani ayah di kamar, dan Mbak Yanti --asisten bunda yang pulang hari-- sudah datang, kesempatan nih buat masak, yang gampang aja sih, teuteup.... :)
Lihat lemari persediaan dan kulkas. Hmmm masih ada macaroni, sedikit kacang polong beku, daging asap, dan susu cair milik ayah. Sepertinya cukup buat bikin menu sarapan, macaroni schotel.

Begini cara ringkasnya:
- rendam macaroni dengan air panas [biarkan sampai sedikit empuk, jangan terlalu lembik, nanti hancur]
- tumis bawang bombay dan bawang putih pakai mentega sampai harum
- masukkan potongan daging asap dan kacang polong yang telah direndam air panas
- sisihkan lalu siapkan pinggan tahan panas
- campur tumisan daging asap dan kacang polong, macaroni, susu cair, garam, merica, sedikit gula, serta kocokan telur sampai mendidih
- pindahkan ke pinggan tahan panas dan panggang selama 10 menit
- sajikan dengan cocolan saus sambal dan taburan keju parut

Razka sudah menanti jatah nih :)

hmmmm.... mau coba? hayyyuuuuu....

Jumat, 23 Januari 2009

Pasca Tanpa Pengasuh

Sebulan sudah tanpa pengasuh untuk Razka, sebenarnya sih ada enak tidaknya ya...
Enaknya ya... Razka jadi diawasi oleh orang-orang terpercaya dan menyayanginya dengan tulus. Gak enaknya ya... jadi ngerepotin sang Oma, kemana-mana Razka harus di'tenteng' dan jadi gak bisa lagi coba-coba resep kudapan kegemaran saya --maaf friends absen dulu yeee--

Yach c'est la vie... there's always up and down, good and bad. Ambil hikmahnya, teuteup...

--Saya masih menimbang-nimbang untuk cari pengasuh baru--

Senin, 05 Januari 2009

Asisten och asisten...

Bulan Desember lalu jadi momen cuti buat saya, hehehehe.... banyak hari kejepit sih. Kebetulan saya sedang kesulitan mendapatkan pengasuh untuk Razka sejak Mbak Puji pulang kampung untuk melahirkan awal bulan lalu.

Pencarian pertama, ketemu asisten muda berumur 19 thn yang katanya sudah berpengalaman mengasuh, maksudnya sih memang tandem dulu, mumpung Puji belum pulang. Seminggu dievalusi, hasilnya lebih banyak online dengan hp pribadinya. Duh "miss ring-ring" nih, dari saya pulang kantor, mandi, makan malam, masuk kamar ngeloni Razka, giliran dia makan malam baru dia berhenti online. Akhirnya dia pamit, alasannya gak bisa pegangn anak yang masih terlalu kecil, gak bisa disambi, dia harud ngikutin dan ngawasin terus, "jadi tugas saya kaya' ibunya aja". Yo weis lebih baik pamit saja deh.

Beberapa hari kemudian datang seorang ibu usia 36 th, anak yang paling kecil di kampung usia 8 th. Dua hari di rumah, kata Puji nangis terus inget anaknya. Ya sudah pulang lagi.

Seminggu kemudian, ada salah satu kerabat jauhnya Puji minta-minta pekerjaan apa aja, ngasuh boleh, tapi dia masih umur 14 thn, fresh banget deh, belum bisa apa-apa. Oke lah masih ada 2 minggu sebelum Puji pulang jadi masih bisa ngajarin dulu. Akhirnya awal Desember kemarin, Puji dengan berat hati pamit, tinggalah Rum yang --aku rasa-- sudah cukup bekal buat ngasuh dari Puji. Semua berjalan lancar, Rum mau belajar dan akhirnya bisa dekat sama Razka, nyuapin pun bisa dilalui dengan sukses.

Minggu ke lima Rum di rumah, saya pun terpaksa memberhentikan Mbak Yati karena pekerjaan rumahnya sangat "seadanya" dan sebisanya dengan standar "asal" dikerjain. Lama-lama suami kesal juga karena setiap pagi harus setrika ulang semua baju kerja. Sebelum berhenti Mbak Yati kasih info kalau di tas nya Rum ada mi instant dan meises kami. Saya hanya bisa mencoba bersikap se-obyektif mungkin. Ketika Rum mengajak jalan Razka, maka kesempatan saya untuk periksa tasnya, voila bukan hanya mi instan tapi juga sendok garpu pisau makan terbungkus dengan plastik hitam, piring, pulpen, mainan Razka. Pulang dari mengajak jalan Razka, Rum saya ajak bicara baik-baik dan dia sangat menyesali perbuatannya serta berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Akhirnya sampai di akhir bulan Desember, waktunya gajian, begitu juga dengan Rum.

Jumat 26 Desember, pulang dari kantor, Razka minta main naik becak, akhirnya saya minta Rum untuk anter ke rumah Oma, firasat saya kok gak enak ya... dengan terpaksa saya cek laci baju yang baru saja saya berikan untuk menyimpan pakaian Rum, walah ada beberapa keping emping dan biskuit Razka tergeletak di sela-sela bajunya. Ternyata seminggu dari janjinya terucap, kejadian mengutil terulang, ternyata Rum tidak jera atau memang dia mengidap sindrom clepto ya.... Malamnya saya telpon kerabatnya untuk menjemput, meski Rum telihat sangat menyesali perbuatannya dan keberatan untuk meninggalkan rumah saya, tapi saya juga sulit untuk percaya, daripada saya gak tenang.

Disaat bersamaan dengan penjemputan Rum, kerabatnya menawarkan saudara lainnya yang juga seumuran Rum, namanya Nur. Setelah berpikir akhirnya saya terima, dengan catatan harus jujur dan mau belajar.

Tiga hari kemudian, Nur minta libur, ok saya beri ijin, keesokannya dia datang dan bilang mau berhenti aja dengan alasan yang tidak masuk akal, katanya Razka gak mau sama dia, dan tetek bengek lainnya. Tidak mau terlibat urusan lebih jauh lagi, saya minta dia bergegas membereskan pakaian plus sedikit wejangan.

Saya kecewa, pusing dan trauma, saat ini saya memilih untuk tidak punya pengasuh untuk Razka, lebih baik saya titip Razka di Sang Oma, sambil nambahin penghasilan bulanan PRT-nya Oma deh, toh rumah kami tidak berjauhan. Pulang kantor saya akan jemput Razka.

Razka sayang... sementara antar jemput dulu ya nak...
Maafkan bunda ya... belum bisa jadi A Good FTM.

Kini saya mulai merasakan keluh kesah bunda lainnya dalam mencari asisten yang baik untuk buah hatinya.

Asisten och asisten...
Ech tapi ada hikmahnya juga, ayah jadi lebih sering bangun pagi, aware dan mau involve dalam kegiatan pengasuhan Razka, membantu bunda yang suka uring2an. :)