Senin, 18 April 2011

Family Trip

Yippeee akhirnya punya kesempatan trip ke negara tetangga mengajak bapak ibu dan Razka tentunya. Mengingat ini adalah budget travelling jadi koper dikorbankan agar lebih pepak dan berdesakan, antara baju dan bekal.

Terus terang saya tidak pernah merasa memiliki hadiah yang pantas bagi kedua ortu saya, Tapi semoga trip ini dapat menjadi penghiburan dan ajang refreshing bagi mereka. Seumur hidup mereka belum pernah ke luar negeri. Saya ingin di masa tua beliau, ada kenangan manis bepergian ke luar negeri bersama anak dan cucu :) Meski tetap dengan cara yang sederhana.

Singapura menjadi tujuan kami, karena negara kecil ini cukup punya banyak perbedaan dengan Indonesia meski jarak antara kedua negara ini tipis. Kebetulan Razka menyukai alat-alat transportasi jadi saya berencana mengajaknya berkeliling kota dgn public transportation baik itu MRT, LRT, ataupun bus. Selain itu saya juga ingin memuaskan keinginan Razka main ke kebun binatang, tentunya dengan suasana berbeda dibanding kebun binatang di Jakarta.

Kenyamanan berjalan-jalan di negeri Singa ini adalah udara yang jauh lebih bersih dari Indonesia, meski kadang kami harus berjalan agak jauh dari stasiun kereta ke tempat tujuan. Tapi ini baik bagi Razka mengajarkannya menghargai alam dengan tidak membuang sampah sembarangan serta mengajarkannya menjaga kebersihan karena bak sampah hampir dapat ditemui di setiap sudut.

Melihat hal ini membuat saya berkhayal andai Jakarta sebersih ini, wow.... saya yakin devisa negara akan jauh meningkat. Karena terus terang kalau untuk urusan belanja dan harga, saya lebih memilih belanja di Jakarta. Begitu juga untuk wisata kuliner. Jakarta memiliki jenis dan tempat makan yang jauh lebih beragam dengan harga yang sangat bersahabat. Belanja barang branded, menurut saya Jakarta juga gak kurang-kurang ya koleksinya.... Kelebihan Singapur adalah mampu membuat pelancong melakukan perjalanan dengan nyaman. Wong namanya varian hewan di zoo nya juga lbh bagus di TSI. Singapur juga andal untuk urusan transportasi umum yang terintegrasi. Saya juga berandai-andai agar potensi TMII sebagai mini Indonesia dioptimalkan dari sisi kebersihan, kerapihan, dan kelengkapannya, pasti bisa jadi pusat studi dan kunjungan anak-anak yang ingin belajar mengenai budaya dan ilmu pengetahuan. Sayang ya yang menggarap potensi ini semua rasanya kurang profesional atau memang masyarakat kita belum mengenal budaya menghargai dan menghormati tempat wisata umum. At least menjaga kebersihan aja dan menimbulkan rasa memiliki yang tinggi sehingga ada keinginan merawatnya bersama-sama.


 Ach terlepas dari hasrat terpendam saya untuk Jakarta, saya bahagia karena pada kesempatan ini saya bisa sedikit memberikan suasana lain dalam kehidupan orang tua saya. Juga pengalaman baru bagi Razka, semoga terkesan ya nak.... kapan-kapan, InsyaAllah kita bisa liburan ke tempat yang lebih menarik ya....

Tidak ada komentar: