Senin, 22 September 2008

Ujian Sabar...

Weekend kemarin benar-benar menjadi ujian sabar buat bunda.

Tiba-tiba saja di siang yang terik Razka terbangun dari tidur siangnya dan menjerit sekeras-kerasnya. Bunda pikir, Razka pasti bermimpi, langsung bunda peluk dan bunda tepuk perlahan punggung Razka. Namun jeritan Razka tak terhenti bahkan meronta-ronta, bunda bingung gak tau harus apa, Razka kan belum bisa bicara dan menyatakan keinginannya.

Di tengah kebingungan bunda, Mbak Puji datang dan berusaha menggendong Razka, dengan marah Razka menolak dan minta kembali ke gendongan bunda, tapi tetep bunda gak ngerti apa maunya Razka, disetelin Baby TV, Disney Channel, dikasih air putih, susu, semua ditolak dan dibuang, duh kok tantrum nak..... :’(

Dan gak tau kenapa di puasa siang ini --apalagi kepala bunda agak pusing-- bunda jadi kesal melihat kemarahan dan jeritan Razka yang tanpa sebab, dengan nada keras bunda membentak “Razka mau apa sih? Bunda bener2 gak ngerti deh” makin keras lagi teriakan Razka, akhirnya bunda tinggal Razka di sofa dan bunda membasuh muka untuk menenangkan diri. Akhirnya tangis Razka mereda dan dia berjalan mendekati bunda sambil memohon untuk digendong. Melihat cucuran air mata Razka, hati bunda luluh, dengan perlahan bunda junjung Razka ke dalam pelukan bunda dan bunda pangku sambil perlahan bunda hibur agar Razka tidak menangis lagi.

Dipangkuan bunda, tangisan Razka melemah dan tiba-tiba perut dan paha bunda terasa panas, ternyata Razka ngompol, tiba-tiba Mbak Puji bilang gini “O iya bun, memang kalau mau pipis, kadang-kadang si adik suka ngamuk gitu”. Hoalah nak.... mbok ya kalau mau pipis ya pipis aja, wong bunda gak larang kok. Jadi bunda juga gak harus kesel gitu, “Maaf ya nak.... lain kali bunda akan lebih sabar”, sesal bunda.

Setengah lega karena Razka sudah kembali ceria, tapi dalam hati tetap bertanya:
- “kenapa ya.... mau pipis aja kok tantrum?”
- “apa ada yang salah dengan ‘lubang pipisnya’?”
- “apa Razka kesakitan?”

Duh jadi banyak pertanyaan berkecamuk. Akan bunda tanyakan ke dokter pada kunjungan imunisasi bulan depan ya nak..... semoga Mas Razka juga sabar dan gak mudah tantrum lagi....

Luv u, muah muah...

3 komentar:

Ray & Etty mengatakan...

Salam kenal mba wid,
Tertarik pengen komen neh tentang adek razka yang nangis klo mau pipis, mungkin dia ngerasain sakit pas mau pipis.

Pengalaman babyku sih gitu mbak, lubang pipisnya kecil coz kulit kulupnya melekat di bagian kepala tititnya so lubang kencingnya jadi tersumbat. Kata dokter sih, kondisi ini membuat anak kesakitan klo mau pipis. Dokter nyebutnya fimosis.Mungkin bisa dicek sendiri punyanya si adek kulit kulupnya bisa ditarik sempurna ato tidak, klo dia melekat berarti ada kecenderungan fimosis.

Paling aman sih konsul aja deh mba ke dokter.

Tks

Keira Adzra Athayya mengatakan...

hiks hiks...kenapa ya? jadi banyak pertanyaan, apa sakit pipisnya...kasian:(

Thx dah mampir ya, aku bikin blog dapur kan terinspirasi ma bunda inong. Bunda memang gak ada duanya deh...

silahkan untuk contek2 wat razka nanti yah...soen wat razka...mmmuuaachh

Widya D. Setyawati mengatakan...

Tkas Mbak Etty atas kunjungan dan comment-nya.

Lucunya Razka menangis bila mau pipis hanya saat bangun tidur aja. Diluar waktu tersebut ya pipisnya lancar jaya. Jangan-jangan dia menangis karena kesal tidurnya terganggu gara-gara mau pipis ya....

Di satu sisi masih mengantuk tapi di sisi lain kebelet pipis.

Och.... kebelet pipis bunda, kebelet pipis ayah.